Rabu, 13 Mei 2020

TEORI, KRITIK DAN SEJARAH SASTRA

Teori sastra dan sejarah sastra dalam karya sastra lebih mendekatkan pada pendekatan sejarah sastra yang tradisional. Adapun prinsip dasar sejarah sastra terdapat beberapa faktor yang relevan untuk sejarah sastra, penulisan sejarah sastra, dan sejarah sastra Indonesia.


A.      Teori sastra
Menurut bahasa, teori sastra adalah teori yang mempelajari kaidah-kaidah, hukum, kategori, kriteria yang menyangkut aspek-aspek dasar dalam teks sastra dan bagaimana teks tersebut berfungsi dalam masyarakat. Dan menurut istilah, teori sastra ialah cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang prinsip-prinsip, hukum, kategori, jadi dapat diartikan bahwa adalah studi sistematis mengenai sastra dan metode untuk menganalisis sastra.
B. Kritik Sastra
Kritik sastra adalah bagian dari ilmu sastra. Istilah lainnya ialah telaah sastra, kajian sastra, analisis sastra, dan penelitian sastra. Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menghindari kata kritik yang terkesan negative (terkesan menghakimi). Karena tampak dalam masyarakat kita masih belum terbuka hati dengan kata kritik. Kata kritik dianggap kata yang bermakna negatif karena menilai sesuatu dari sisi kekurangan dan kelemahannya, menghakimi seseorang atas kekurangannya sehingga orang yang dihakimi tidak dapat berkembang. Kata kritik dianggap sebagai suatu yang destruktif, bermakna tajam, dan menjatuhkan seseorang. Padahal sebenarnya pengertian kritik sastra tidaklah demikian. Seseorang yang terbuka hatinya untuk dikritik dia akan merasa bahwa dengan dikritik dia akan memperoleh masukan tentang kekurangan atau kelemahannya, bahkan juga keunggulannya. Dengan demikian ia akan berusaha memperbaiki kekurangan dan kelemahannya sehingga karyanya akan menjadi lebih baik dan ia akan menjadi orang yang sukses dalam bidangnya. Demikian halnya dengan pengertian kritik, khususnya dalam kritik sastra.[1] Terdapat kriteria yang digunakan dalam kritik sastra dimaksudkan agar hasil dari kritikan tersebut merupakan penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan dan bukan hanya bersifat pendapat pribadi.[2]
C.  Sejarah Sastra
    Sejarah sastra bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu. Di dalamnya mempelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, Dengan mempelajari sejarah sastra, kita dapat mengetahui perjalanan sastra dari waktu ke waktu sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya bangsa.Tugas sejarawan sastra bukan hanya sekadar mencatat, dan menginventarisasi karya sastra, tetapi tugasnya lebih dari itu. Sebagai suatu kegiatan keilmuan sastra, ia harus mendokumentasikan karya sastra berdasarkan ciri, klasifikasi, gaya, gejala-gejala yang ada, pengaruh yangmelatarbelakanginya, karakteristik isi dan tematik, periode-periode yang memuat karya-karya sastra, serta masalah lainnya yang menyangkut masalah sastra. Oleh karena itu, dalam mempelajari sejarah sastra tidak lepas dari teori dan kritik sastra.[3] Sejarah sastra mempunyai ruang cakupan yang cukup luas.
D. Hubungan antara teori, kritik, dan sejarah sastra
     Dalam konsep sastra ketiga aspek tersebut sangat berhubungan erat kaitannya, khususnya dalam pembelajaran sastra. Dalam mempelajari sastra kita dituntut mempelajari teori sastra terlebih dahulu, yang mencakup hakikat, unsur, dan penilaian terhadap karya sastra. Selanjutnya sejarah sastra yang merupakan kebenaran dari suatu karya sastra, karena jika suatu sastra memiliki sejarah yang jelas dan bukti yang kuat, maka karya sastra tersebut dapat diakui kebenarannya. Sedangkan hubungan kritik sastra dengan pembelajaran karya sastra yaitu, dimana kita menilai tentang bobot yang dimiliki suatu karya sastra, baik itu penilaian mengenai keindahan, kelebihan, dan kekurangan.[4]


[1] Yani, Sucidwi. “Hubungan Teori Sastra, Kritik sastra, dan Sejarah Sastra” , diakses dari http://sucidwiyani12.blogspot.com/2017/05/hubungan-antara-teori-sastra-sejarah.html, diakses pada tanggal 19 Febuari 2020 pukul; 20:00 WIB.
[2]  Luxemburg, Pengantar Ilmu Sastra” ,Terjemahan Dick Hartoko, (Jakarta: Gramedia, 1982) hlm. 26-32
[3] K.S. Yudiono, “Pengantar Sejarah Sastra Indonesia” , (Depok:PT RajaGrafindo Persada, 2005) hlm. 2-4

[4]Sampit, Remaja. “Hubungan antara teori, kritik,dan sejarah sastra” , diakses dari http://remajasampit.blogspot.com/2012/04/hubungan-antara-teori-sastra-sejarah.html, diakses pada tanggal 19 Febuari 2020 pukul ;19:30 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FIKSI DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNNYA

fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan yang berdasarkan imajinasi prngarang. Kebenaran dalam dunia fiksi adalah kebenaran y...